Kehidupan Pendidikan Dimata Papua adalah Penjajah
Oleh: Berliy Tenouye
Akuratpapua.com_Opini- Masyarakat Papua dijajah dengan berbagai cara yang menindas yang kadang membuat orang Papua tidak menghirup udara segar. Dan Pemerintah Indonesia dipapua hanya merusak Ideologi, Jiwa Nasionalisme bahkan Pendidikan Pembunuhan karakter pun juga sedang terjadi, salah satu contoh adalah"Para prajurit TNI dari Yonif PR 328/DGH mislanya. Selain menjaga keamanan, mereka juga mengajarkan cara membaca dan menulis kepada pelajar SD Inpres Yowong di Kampung Yowong, Distrik Skanto, Kabupaten Keerom, Papua, yang berbatasan dengan Papua Nugini.sebagai Ras Melanesia Papua Barat.
Anak-anak itu kemudian terauma bahkan psikologisnya terganggu, tidak aman sementara setiap Kabupaten di wilayah provinsi Papua masyarakat mengunsi akibat operasi dan kekerasan Militer Indonesia.
Pendidikan di papua Juga tidak memadai dari tingkat SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi akibat tidak keseriusan penerapan dan perhatiannya terhadap pendidikan demi meningkatkan kualitas dan potensi diri Sumber Daya Manusia (SDM) Papua. Dinilai semua itu hanya kepentingan politik Politik kolonial Indonesia yang lebih mengutamakan Rupiah dibanding Hak hidup orang Papua Sehingga lahirnya Otonomi Khusus (Otsus) 2021 hingga kini terus dipaksakan walaupun seluruh rakyat Papua menolak.
20 Tahun Otsus berjalan namun hanya menjadi alat kepentingan politik para elit-elit Politik Papua dan Jakarta untuk mempererat Kerja mereka didalam Dunia Politik Baku Tipu yang ujungnya mengorbankan rakyat Papua.
Dan Indonesia meciptakan Pendidakan di Papua hanya lebih ke arena Politik. sehingga Otak Para Pejabat-pejabat Papua, diadopsi dengan Yang Namanya Rupiah dan menciptakan Politik baku tipu.
Rakyat Papua menilai Otonomi Khusus(Otsus) telah gagal total di semua bidang terutama Kesehatan, pendidikan, ekonomi, pembangunan dan kemanusiaan. Karena Tujuan Otonomi Khusus(Otsus) Hanya Bisnis-bisnis kapitalis yang ujungnya hanya menguras Hutan-hutan dan Sumber Daya Alam(SDA) Papua.
Sistem pendidikan Nasional yang diterapkan di Papua tidak dimata rakyat Papua tidak memberikan harapan dan berubahan bagi rakyat papua sebab setaip sekolah tidak diperhatikan seperti Guru, fasilitas alat kantor dan konsistensi belajar dan mengajar. Hari ini masyarakat Papua hampir 40% adalah orang tidak berpendidikan akibat hal yang dituangkan tersebut diatas.
Di mata rakyat Papua, Indonesia adalah penjajah yang sudah paham bagaimana seluk beluk hidup orang Papua secara sistematis dan terstruktur terhadap orang asli Papua, Tujuan Negara adalah hanya kepentingan ekonomi politik (SDA) di tanah Papua.
Pendidikan di Papua tidak ada arena Technology yang layak kepada murid demi meningkatkan kualitas dan kemampuan anak didik. Padahal Pendidikan di Papua Butu Manusia Yang lebih berpropesional didalam Dunia Technology. Technology Sangat penting bagi para murid. Apalagi di Papua. Papua dikenal sebagai Tana yang Kaya dengan Sumber daya Alam(SDA).
Entalah apakah Jakarta takut Jika Pendidikan di Papua Lebih ke arena Tecnology? Papua akan lepas dari Bingkai NKRI. Yaa pasti. Karena hari ini. Status Indonesia di Papua adalah Penjajah terhadap Papua (Kolonial).
Saran:
Kita sebagai intelektual yang sudah terdidik Jangan terpancing degan Pendidikan Politik, yang Jakarta ciptakan kepada manusia Papua untuk menjadi muka bekalang atau simbol Merah Puti Indoensia. Anak-Anak Muda Papua harus Memegang teguh pada Adat Budaya bangsa Papua wujud dari pada kultur orang Papua",Jakarta, (13/12/2020).
Editor : Akuratpapua.com
Penulis Adalah: Alumni SMA Negri 1 Paniai Timur.
Komentar
Posting Komentar