Postingan

Menampilkan postingan dari Januari 22, 2021

Kembali Terjadi Saling Serang Antar TPNPB dan TNI Mengakibatkan 3 Anggota TNI Gugur, Lainnya Luka-Luka

Gambar
Kembali Terjadi Saling Serang Antar TPNPB dan TNI Mengakibatkan 3 Anggota TNI Gugur, Lainnya Luka-Luka Foto: Saat Korban Dievakuasi", Sugapa, (22/1/21). INTANJAYA_AKURATPAPUA.com-- Hari Kamis tanggal, 21 Januari 2021, pukul 5:00-8:30 kembali  terjadi baku tembak antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)  dan Tentara Nasional Indonesia (TNI)  di pos TITIGI Kabupaten Intanjaya.  Lanjut, kontak senjata  jam 10:03 siang kami baku tembak di SUGAPA LAMA  dan kami kembali menembak tiga anggota TNI mati, Saat ini kami masih baku jaga di tempat yaitu SUGAPA LAMA ", seperti yang dilansir oleh akun Facebook milik TPNPB.News jumat, (22/01/2021).  Dalam kontak senjata tersebut pihak TPNPB tidak ada korban maupun luka-luka. Hal itu dibenarkan komandan perang Lewis Kogoya, Tiga hari sebelumnya juga terjadi baku tembak  antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di jembatan WABUGO kabupaten...

PBB Soroti HAM Australia Soal Banyaknya Warga Aborigin Dipenjara

Gambar
PBB mempertanyakan penanganan Australia terkait HAM yang lambat dan akan menjadi subjek peninjauan hari ini. JAYAPURA_AKURATPAPUA.com-- Australia akan menjadi subjek dalam sidang dewan HAM PBB untuk membahas sedikitnya kemajuan yang dicapai negara tersebut dalam mengurangi jumlah penahanan suku Aborigin hingga penggunaan fasilitas penahanan imigrasi. Hal ini dinyatakan oleh delegasi PBB dalam sesi pembukaan sidang Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) yang digelar lima tahun sekali. Sidang tersebut akan diadakan hari ini (21/01), tepatnya pukul 15:00-17:30 WIB dan akan disiarkan langsung. Direktur eksekutif Pusat Hak Asasi Manusia, Hugh de Kretser mengatakan Australia harus siap menghadapi "pengawasan intens" terkait masalah hak asasi manusia. Sebagai negara yang makmur dengan demokrasi yang stabil, Australia dapat menjadi yang terdepan dalam urusan HAM, namun seringkali pemerintahnya gagal untuk menghormati hak tersebut di area penting," seperti yang dilansir VIVA.C...

bisakah Indonesiakan Papua Dengan Slogan NKRI Harga Mati? Simak Berikut Ini!

Gambar
  BISAKAH INDONESIAKAN PAPUA DENGAN SLOGAN NKRI HARGA MATI?   Foto: Ilustrasi Opini. Oleh: J. Timepa   Sebutan "NKRI Harga Mati" menjadi salah satu slogan penting bagi oknum tertentu, gunakan pada momen tertentu untuk ucapkan pada kelompok atau pihak lain mewakili Negara. Slogan itu digunakan demi membatasi Hak Asasi Manusia (HAM) orang lain yang diatur kemudian dilindungi oleh Konstitusi, UUD 1945 dan UU No 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia. Logikanya begini, Bila bangsa, golongan atau etnik dan kelompok lain terjebak pada slogan "NKRI Harga Mati" maka penguasa yang punya kepentingan tersebut itu akan senang, gembira dan bertepuk tangan. Kerap kali Kita hanya jadi alat kepentingan mereka, seolah orang papua itu tidak punya harapan dan masa depan yang harus menentukan dengan pilihan kita. Sejak lama kita digunakan sebagai binatang politik dengan menggunakan slogan NKRI Hara Mati yang berujung nyawa, sekian banyak Aktivis, Intelektual dan Tokoh Papua hilang jej...