Postingan

Menampilkan postingan dengan label Lingkungan

Sekjen LPMA SWAMEMO: Kami Tetap Konsisten Demi Masyarakat 3 Suku dan Alam di Degeuwo Paniai

Gambar
Foto: Jhon Kobepa, Sekretaris Jenderal Lembaga Pengembangan Masyarakat Adat Suku Walani, Mee dan Moni (LPMA-SWAMEMO).  PANIAI_AKURATPAPUA.COM-- Sekretaris Jenderal Lembaga Pengembangan Masyarakat Adat Suku Walani, Mee dan Moni (LPMA-SWAMEMO) Jhon Kobepa, kami tetap konsisten bersuara bersama rakyat 3 Suku dan alam hadapi persoalan pertambangan EMAS ILEGAL di Distrik Baya Biru (Degeuwo) Kabupaten Paniai, sejak tahun 2003 hingga tahun 2021. "Perjuangan kami sampai kini belum berjalan dengan baik, walaupun kami memperjuangkan kepentingan umum, Seperti masyarakat, lingkungan hidup, kekayaan alam dan Pemerintah setempat dalam rangka Pendapatan Asli Daerah (PAD), sebab Lokasi Tambang Emas di Degeuwo adalah Wilayah Hukum Kabupaten Paniai. Penghasilan di Degeuwo sangat besar, oleh sebab itu PEMDA Paniai tidak harus abaikan persoalan serius ini", Kata Jhon Kobepa yang diterima Akuratpapua.com. Kamis, (18/2/2021). Kami pihak LPMA-SWAMEMO meminta kepada semua pihak, dalam ha...

Sejumlah Warga di Nabire Mengeluhkan Tumpukan Sampah

Gambar
Tumpukan Sampah di Pasar Karang Tumaritis Nabire-Papua. NABIRE_AKURATPAPUA.COM   - Sejumlah warga mengeluhkan tumpukan sampah yang menimbulkan bau tak sedap menumpuk di beberapa titik pinggiran jalan wilayah kota, Kabupaten  Nabire-Papua, Selasa (2/2/2021). Salah seorang warga Jalan Tumaritis , Kecamatan Nabire, Agus Mote (45) mengatakan sudah beberapa bulan sampah menumpuk tidak diangkut oleh petugas kebersihan. "Petugas yang mengangkut sampah jarang datang kesini, kalau datang juga tidak diangkut sampai bersih," kata Agus yang mengeluhkan tumpukan sampah di tempat pembuangan sementara Jalan Raya Tumaritis samping pasar karang. Ia mengatakan, tumpukan sampah akan terlihat semakin banyak siang malam hingga berceceran di pasar tempat nama-nama pasar menjual dan jalan, lantaran sekian lamanya pemda dalam hal ini petugas kebersihan lingkungan tidak pernah perhatikan. Tumpukan sampah yang menyebabkan bau tak sedap dan banyak lalat itu, kata Agus membuat tidak nyaman w...

Nabire Hujan Deras, Sejumlah Rumah Warga Kelurahan Kalibobo Terendam Banjir

Gambar
Simon Rumbiari, salah satu korban kebajiran; Kamis, (28/1/2021). Pemotret, J.T NABIRE_AKURATPAPUA.COM-- Kelurahan Kalibobo Kota Nabire terendam banjir akibat hujan deras yang sejak malam hingga Kamis (28/1/2021) pagi. Simon Rumbiari, salah satu korban kebajiran mengatakan,  kami warga  sempat mengeluh dan berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Nabire, dalam hal ini segera mengatasi banjir yang sedang dilandai ini. Banjir sudah sering terjadi sejak lama lantaran kondisi lingkungan sekitarnya kurang aman seperti paritan, got, gorong-gorong sudah rusak. Kata Simo kepada Akuratpapua.com saat dikonfirmasi langsung", Kamis,(28/1/2021). Saya mau sampaikan kepada Pemerintah Daerah agar tolong segera perhatikan kami, karena setiap hujan deras air masuk sampe dalam rumah-rumah ketinggian 20 meter. "Pace bukan kami saja tapi seluruh rumah warga yang ada di satu kelurahan Kalibobo semuanya mengalami hal itu", harap Rumbiari. "Berdasarkan data yang dihi...

Tanah Adat Kembali Diserahkan Ke TNI, Kali Ini Lahan Ulayat Masyarakat Skofro

Gambar
 sejumlah anggota TNI tengah membaca selebaran peringatan hari HAM sedunia yang dibagikan oleh Koalisi Perempuan Bergerak Selamatkan Manusia Papua, Kamis, 10 Desember 2020 di Kota Jayapura. Jubi/Yuliana Lantipo Jakarta, Akuratpapua.com  – Warga Kampung Skofro Distrik Arso Timur Kabupaten Keerom, Papua, disebut menghibahkan tanah adat seluas 21 hektar kepada  Tentara Nasional Indonesia (TNI).  Hal itu disampaikan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Papua Nugini Yonif Mekanis Raider 413 Bremoro Kostrad. TNI mengklaim Prajurit Satgas Yonif MR 413 Bremoro Kostrad Pos Skofro Lama telah merebut hati masyarakat Kampung Skofro, khususnya Kepala Adat atau Ondoafi Kampung Skofro Jacob Kamar. Dalam keterangan tertulis Satgas Yonif Mekanis Raider 413 Bremoro disebutkan bahwa kepala adat Kampung Skofro sempat berkunjung ke Pos Skofro Lama beberapa minggu lalu. “Ondoafi telah memutuskan hasil rapat bersama keluarga besar untuk menyerahkan Tanah Adat yang saat ...

Polisi Di Wamena Tangkap 39 Pemabuk, Dua Diantaranya Kepala Kampung

Gambar
Saat pemabuk di jalan yang diamankan polisi di Wamena. (Stefanus Tarsi) Wamena_Akuratpapua.com-- Memasuki perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, Kapolres Jayawijaya AKBP Dominggus Rumaropen mengatakan, Polres Jayawijaya menangkap 39 orang pemabuk di jalan. Dari 39 orang pemabuk ini, dua diantaranya ternyata berstatus sebagai kepala kampung. Menurut Kapolres Jayawijaya AKBP Dominggus Rumaropen, sesuai hasil evaluasi perkembangan situasi kamtibmas di wilayah Kota Wamena dan sekitarnya, dimana secara umum angka pemabukan atau orang mabuk akibat minum minuman beralkohol atau minuman keras (miras) cukup tinggi. “Sehingga untuk mengantisipasi hal itu, saya perintahkan anggota Polres Jayawijaya dan polsek jajaran untuk melakukan razia terhadap orang mabuk di wilayah Wamena dan sekitarnya,” kata Dominggus kepada wartawan usai melakukan patroli malam di Wamena, Selasa malam, 22 Desember 2020. Dominggus juga mengatakan, biasanya berawal dari mabuk, dapat melahirkan beberapa kasus k...

Hutan Adat, Kebun Kelapa Sawit Dan Masa Depan Masyarakat Pribumi Di Kabupaten Merauke Papua

Gambar
Hutan Adat, Kebun Kelapa Sawit Dan Masa Depan Masyarakat Pribumi di Kabupaten Merauke-Papua Foto: Perusahan Kebun Kelapa Sawit Di Merauke-Papua Merauke_Akuratpapua.com-- Semua orang asli Papua selalu bergantung pada lingkungan alam mereka untuk bertahan hidup begitupun penduduk di Kabupaten Merauke Provinsi Papua Barat. orang papua yang berada di merauke dipaksa untuk harus memilih apakah akan menjaga hutan adat  mereka yang hidup atau menerima invasi monokultur perusahaan. Melestarikan lingkungan alam adalah pilihan yang cemerlang untuk semua orang, hewan, dan tanah. Namun, ini semua bergantung pada orang papua, jadi orang asli papua harus berpikir hati-hati tentang masa depan mereka. Meskipun beberapa orang berpendapat bahwa meningkatnya perkebunan kelapa sawit di hutan hujan Merauke akan memperbaiki ekonomi, tetapi pemerintah daerah harus melindungi hutan hujan Maurake karena kepentingan dan keragaman budaya yang akan menarik ekowisata untuk memperluas ekonomi. Pemer...