Postingan

Menampilkan postingan dari Januari 31, 2021

Peresmian Kantor PGBP Wilayah Yuga, Peresiden Baptis Dr. Soctares Yoman: Utamakan Pendidikan dan Kesehatan

Gambar
Peresmian Kantor PGBP Wilayah Yuga, Peresiden  Baptis Dr. Soctares Yoman Utamakan  Pendidikan dan Kesehatan   Foto: Presiden Baptis West Papua Dr. Soctares Sofyan Yoman, MA Saat Peresmian Berlangsung JAYAPURA_AKURATPAPUA.COM-- Presiden Baptis West Papua Dr. Soctares Sofyan Yoman, MA Meresmikan Kantor Wilayah Yuga pada ( 27/01/2021) lalu. Dalam  peresmian tersebut, Dr. Yoman Meminta Utamakan Pendidikan dan Kesehatan di Daerah Pelayanan Gereja Baptis Papua "Berapa Gurur_Guru yang ada di Wilayah Yuga? Berapa petugas kesehatan yang ada di Yuga? " Lanjut Yoman Mengapa Guru itu penting, karena bangsa west Papua dan Gereja akan maju dan berkembang karena ada guru-guru yang profesional dan berkompeten yang mendidik pemuda- pemudi Baptis west Papua. "Kini ada presiden, pemimpin-pemimpin hebat dan semua berpendidikan Tinggi karena Guru-Guru yang hebat, setia mengapdi di pedalaman seluruh wilayah Baptis se Tanah Papua."kata Yoman saat dikonfirmasi Akuratpapua.com...

Daerah Otonomi Baru Dan Uang Bukan Solusi Bagi Rakyat Papua

Gambar
Daerah Otonomi Baru Dan Uang Bukan Solusi Bagi Rakyat Papua Foto: Ketua Pemuda Baptis di Tanah Papua Sepi Wanimbo WAMENA_AKURATPAPUA.COM -- Ketua pemuda Baptis di tanah Papua Sepi Wanimbo menilai Daerah Otonom Baru (DOB) dan penambahan dana Otsus jilid II untuk 20 tahun ke depan itu bukan solusi yang tepat bagi rakyat di tanah Papua. "Sebenarnya yang harus minta pemakaran Provinsi dan Kabupaten Kota ini harus dari rakyat Papua sendiri sesuai kebutuhan wilayah masing - masing tidak bisah di paksakan oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini Kemendagri."kata sepi kepada Akuratpapua.com, Minggu (31/1/2021). dilihat selama ini lanjut Wanimbo,  rakyat Papua 100% sangat tidak membutuhkan namanya pemakaran Provinsi dan Kabupaten Kota rakyat selalu tolak adanya wilayah baru. "Sebab adanya selama pemakaran wilayah baru yang ada di tanah Papua yang ada hanya penderitan, korbang jiwa hampir setiap hari dari anggota keamanan negara TNI dan Polri yang bertugas di tanah Papua...

Puisi: Rasisme Semut-semut Merah 1-2

Gambar
Ilustrasi Puisi [Puisi] Rasisme Semut-semut Merah 1 Berbaris di dinding Ada di pohon Muncul di tanah Banyak di lantai Apa namanya? Sesuka hati?  Kadang di tubuh Berjalan semaunya Kadang diam Tiba-tiba menggigit Apa namanya? Menindas? Semut merah semut hitam Semut putih senyum madu Apakah tidak sebaiknya putih? Agar senyum terus-terusan Biar manis selamanya Apa namanya?  Ikhlas? Semut merah semut hitam Sama-sama semut Sama-sama makan Sama-sama hidup Sama-sama kecil Sama-sama punya antena Salahkah tidak sama-sama? Lebih salah kalau tidak sama-sama Kesepian kalau tidak sama-sama Kemanakah semut putih? Sembunyi? Takut? Menghindar? Lari? Jangan pergi Kembalilah Tempatmu di hati Di jiwa persemutan Biar mereka tidak saling rasis Esok dan seterusnya… Rasisme Semut-semut Merah 2 Semut merah itu nekat Nekat pergi jauh Nekat lewat lautan Nekat dan tekad Demi sesuap nasi Semut merah itu lincah Dia cekatan Melihat uang di batu Bahkan menembus lautan Semut merah itu ulet Simpan ...

Wacana Pemekaran Provinsi Papua Tengah, Mahasiswa Mimika: DOB Dinilai Akan Mengancam Eksistensi Rakyat Papua

Gambar
Foto: Usai Membacakan Pernyataan Sikap, Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Mimika Kota Malang (IPMAMI), 30 Januari 2021 JAYAPURA_AKURATPAUA.COM-- Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Mimika Kota Malang (IPMAMI) menyatakan sikap dengan tegas menolak wacana pemekaran daerah otonom baru (DOB) Provinsi Papua Tengah. DOB itu ditolak karena dinilai dapat mengancam eksistensi masyarakat adat. “Pemekaran Papua Tengah akan merusak tatanan kehidupan masyarakat sipil Amungme Kamoro dan lima suku lainnya di bidang ekonomi, budaya dan politik seperti yang telah diatur dalam undang-undang tentang hak-hak masyarakat adat. Masyarakat akan kehilangan hak ulayat, hak tanah dan tempat tinggal karena kepentingan elit politik dan kapitalisme,” tegas Billy Jamang, badan pengurus harian IPMAMI, Sabtu,(30/1/2021) Pernyataan sikap yang dibacakan pada Sabtu, 30 Januari 2021 di Sekretariat IPMAMI Kota Malang itu, diawali dengan diskusi seputar wacana pemekaran DOB Provinsi Papua Tengah. Disimpulkan juga bahwa peme...

Otsus Itu Produk Rasialisme Kolonial Indonesia Untuk Papua.

Gambar
Otonomi Khusus Itu Produk Rasialisme Kolonial Indonesia Untuk Papua. [OPINI] JAYAPURA_AKURATPAPUA.COM-- Jakarta yang sedang malas tahu bahas dan putuskan status Otsus itu gunakan paradigma rasis; menganggap bangsa Papua hanya objek komoditi pilitik dan ekonomi; yang tidak memiliki otoritas untuk memutuskan nasibnya sendiri. Rasisme terlembaga itu adalah kemarin (26/01) Pemerintah Indonesia dan DPD RI bahas untuk lanjutkan dana Otsus 20 tahun hingga 2041. Orang Papua yang sedang berdarah-darah dalam konflik politik dianggap tidak pantas, tidak penting berpendapat dan memutuskan nasibnya setelah otsus berakhir. Itu paradigma rasis yang tumbu subur dalam otak pejabat kolonial. Rasis itu adalah kasih uang otsus sambil menjajah agar orang Papua tidak maju berkembang, lalu setelah itu kembali salahkan orang Papua dengan stigma tidak mampu, bodoh, pencuri, dsb, sehingga itu menjadi alasan Jakarta hendak bikin Peraturan Pemerintah (PP) tersendiri untuk kelola dana Otsus. Jakarta an...

Papua dan Politik Luar Negeri Indonesia di Pasifik : Teman Atau Lawan?

Gambar
Artikel Di awal tahun 202, publik tanah air dikejutkan dengan ujaran rasis yang ditujukan kepada pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) asal Papua, Natalius Pigai. Rasisme yang menimpa minoritas di negara ini bukan merupakan hal yang baru. Tentu publik masih mengingat rasisme yang menimpa mahasiswa Papua pada 2019 di Surabaya yang berujung pada bentrokan, kekacauan, dan kerusuhan di seantero Tanah Papua (Provinsi Papua dan Papua Barat). Kerusuhan yang meluas menyebabkan tidak hanya harta benda, melainkan korban jiwa dan berbuntut pada aksi sweeping dan pengusiran para pendatang (non-papua) di beberapa kota di Tanah Papua. Hal ini menjadi catatan penting bagi pemerintah untuk sigap dalam mencegah kasus-kasus serupa agar tidak terulang di kemudian hari. Persoalan Papua yang telah menumpuk bertahun-tahun bagaikan jerami kering yang siap untuk terbakar kapan saja. Bagaikan bensin yang disiram ke dalam api. Hanya dibutuhkan pemicu (trigger) dan sebuah persoalan akan membesar tidak terke...