Postingan

Menampilkan postingan dari Maret 23, 2021

Sampari Pengungsi Toladan Dengan Berbagai Kepada Anak-Anak

Gambar
kumpulan atau komunitas kemanusiaan Yang peduli dan membantu dengan apa adanya," Potret, (Yas Wenda). JAYAPURA_AKURATPAPUA.COM - Dua tahun pengungsi banjir bandang Sentani 16 Maret 2019 mereka6 Masi tetap berada di tenda pengungsian. Hal ini keprihatinan dari kumpulan atau komunitas kemanusiaan Yang peduli dan membantu dengan apa adanya. "Sebelumnya kami berfikir pengungsi sudah tidak ada tapi setelah di cek dan dengar kalau ada informasi pengungsi Masi tetap ada, dan kami di perkumpulan kami kumpulkan barang-barang keperluan anak-anak secaa suka rela, baik buku tulis, buku menggambar, bolpoin, Klir warna,dan yang lain, semua ini kumpul sukarela,"kata Grace Boikaway kepada media ini di Sentani, Senin (22/3/2021) Walau jumlahnya sedikit namun dapat membantu kelurahan dari anak-anak di pengungsian kampung Toladan Sentani. "Kiranya sedikit yan kami bawa ini dapat membantu kekurangan dari adik-adik yang sedang sekolah, karena mereka ini ada yang ke sekolah ...

Otsus Jilid II Dianggap Sebagai Mesin Pembunuh Bagi Orang Papua

Gambar
Ilustrasi WAMENA_AKURATPAPUA.COM - Kekerasan dan konflik terjadi dalam era undang - undang Nomor 21 tahun 2001 tentang Otsus bagi Papua dan Papua Barat terjadinya peningkatan pelanggaran HAM, baik HAM berat, maupun pelanggaran ringan, yang dilakukan oleh Negara Republik Indonesia melalui pendekatan aparat keamanan TNI dan POLRI di tanah Papua. Kita liat dalam laporan ELSHAM Papua pada 2019 diperlihatkan berbagai kasus pelanggaran HAM.  Kasus pelanggaran HAM itu adalah kasus Biak Berdarah ( 1998 ), Wamena Berdarah ( 2000 ), Merauke Berdarah ( 2000 ), kasus pembunuhan Theys ( 2001 ), Wasior Berdarah ( 2001 dan 2003 ), Wamena Berdarah ( 2003 ), Abepura Berdarah ( 16 Maret 2006 ),  kasus penembakan di Puncak Jaya ( 1 Mei 2009 dan Juni - Oktober 2010 serta September Oktober 2011 dan Mei 2012), kasus penganiayaan warga di Kurulu Wamena sejak ( 2 November 2011 ), kasus penembakan 13 warga sipil mati di Honelama dan Sinakma di Wamena sejak ( 6 Juni 2012 ), kasus penembaka...

Helikopter Gado-Gado, Angkot Irit Pendulang Emas di Papua Termasuk Degeuwo

Gambar
Helikopter Rusia saat parkir di Bandara Wamena, Kabupaten Jayawijaya. (Dpk Hari Suroto) NABIRE_AKURATPAPUA.COM - Helikopter gado-gado tak asing lagi bagi sejumlah penumpang pendulang emas di pedalaman Degeuwo dan lokasi tambang emas sejumlah daerah di Papua. Kenapa disebut helikopter gado-gado? Sebagai contoh pendulang emas di Degeuwo, Kabupaten Paniai. Termasuk pendulang emas di Kawe, Kabupaten Pegunungan Bintang, biasa membayar sewa helikopter ini patungan antar pendulang emas, sehingga disebut helikopter gado-gado. Besaran sewa helikopter gado-gado mencapai lebih dari Rp 50 juta untuk satu kali terbang. Medan geografis Degeuwo dan Kawe memang sulit ditembus. Walaupun bisa ditempuh jalan darat hingga berhari-hari atau berminggu-minggu, pendulang lebih senang menggunakan transportasi dengan menyewa helikopter bersamaan atau patungan. "Dalam satu hari, helikopter gado-gado bisa terbang sekitar 8-10 kali pulang pergi dari Nabire-Degeuwo, dengan jarak tempuh 30 menit pe...