Sampari Pengungsi Toladan Dengan Berbagai Kepada Anak-Anak

kumpulan atau komunitas kemanusiaan Yang peduli dan membantu dengan apa adanya," Potret, (Yas Wenda).

JAYAPURA_AKURATPAPUA.COM - Dua tahun pengungsi banjir bandang Sentani 16 Maret 2019 mereka6 Masi tetap berada di tenda pengungsian. Hal ini keprihatinan dari kumpulan atau komunitas kemanusiaan Yang peduli dan membantu dengan apa adanya.

"Sebelumnya kami berfikir pengungsi sudah tidak ada tapi setelah di cek dan dengar kalau ada informasi pengungsi Masi tetap ada, dan kami di perkumpulan kami kumpulkan barang-barang keperluan anak-anak secaa suka rela, baik buku tulis, buku menggambar, bolpoin, Klir warna,dan yang lain, semua ini kumpul sukarela,"kata Grace Boikaway kepada media ini di Sentani, Senin (22/3/2021)

Walau jumlahnya sedikit namun dapat membantu kelurahan dari anak-anak di pengungsian kampung Toladan Sentani.

"Kiranya sedikit yan kami bawa ini dapat membantu kekurangan dari adik-adik yang sedang sekolah, karena mereka ini ada yang ke sekolah menggunakan seragam dengan lambang sekolah lain, ada yang pake sendal, Masi banyak kekurangan-kekurangan mereka," jelasnya.

Selain itu kata Grace selaku koordinator, ia berharap juga pemerintah dapat melihat kekurangan pengungsi ini.

"Anak-anak ini sebagai generasi sehingga mereka ini perlu di bekali dengan baik, dengan situasi pendidikan saat ini merek banyak alami kendala, apalagi sekolah semua online dan kondisi orang tua mereka sebagaian besar petani,"tutur Boikaway.

Selain itu pengungsi ini tidak dapat kembali ke Lokasi lama mereka karena rusak para.

"Saya juga dengar keluahan mereka soal tanah yang di rekomendasikan ini belum terbayar, saya bilang kita berdoa biar Tuhan buka jalan, karena semua itu Tuhan punya tanggung jawab, mulai dari penyelesaian tanah hingga pembagunan rumah layak huni," tutur Boikaway.


Sementara itu di tempat yang sama Sekertaris pengungsi Banjir Bandang Sentani Toladan, terima kasih atas kunjungan kelompok kemanusiaan dari KKR (kawan-kawan RHP).

"Kami sangat berterima kasih atas kunjung Yan di lakukan, anak-anak di Lokasi ini memang mereka alami kendala seragam, buku dan kebutuhan alat tulis lainnya," kata Sekertaris pengungsi kampung Toladan, Yance Wenda.

Yance juga menjelaskan bahwa Masi banyak kendala yang ia hadapi sejak ada di pengungsian.

"Kami di lokasi ini ada 22 KK kepala keluarga, dan ada anak PPA, paud, SD, SMP dan SMA, dimana sejak banjir bandang itu dinas terkait memang datang ambil minta data dan saya data semua sepatu dan nomor mereka namun sampai saat ini tidak kunjung datang," ucapnya.

Reporter: Yas Wenda
Editor: Admin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jakarta, Mahasiswa Asal Meepago Tolak DOB Provinsi Papua Tengah, Berikut Isi Pernyataan.

Resmi! Hengky Yikwa Dilantik Sebagai Ketua Panitia Konferensi Ke III Pemuda Baptis West Papua

IPPMAPI Kota Studi Nabire Usai Terima Puluhan Anggota Baru Secara Resmi