Puisi: Rasisme Semut-semut Merah 1-2

Ilustrasi Puisi

[Puisi]

Rasisme Semut-semut Merah 1

Berbaris di dinding
Ada di pohon
Muncul di tanah
Banyak di lantai
Apa namanya?
Sesuka hati? 

Kadang di tubuh
Berjalan semaunya
Kadang diam
Tiba-tiba menggigit
Apa namanya?
Menindas?

Semut merah semut hitam
Semut putih senyum madu
Apakah tidak sebaiknya putih?
Agar senyum terus-terusan
Biar manis selamanya
Apa namanya?
 Ikhlas?

Semut merah semut hitam
Sama-sama semut
Sama-sama makan
Sama-sama hidup
Sama-sama kecil
Sama-sama punya antena

Salahkah tidak sama-sama?
Lebih salah kalau tidak sama-sama
Kesepian kalau tidak sama-sama

Kemanakah semut putih?
Sembunyi? Takut? Menghindar? Lari?
Jangan pergi
Kembalilah
Tempatmu di hati
Di jiwa persemutan
Biar mereka tidak saling rasis
Esok dan seterusnya…

Rasisme Semut-semut Merah 2

Semut merah itu nekat
Nekat pergi jauh
Nekat lewat lautan
Nekat dan tekad
Demi sesuap nasi

Semut merah itu lincah
Dia cekatan
Melihat uang di batu
Bahkan menembus lautan

Semut merah itu ulet
Simpan dan simpan
Sembunyi dan sembunyi
Tiba-tiba menjadi bukit

Semut merah pergi kemana-mana
Ada dimana-dimana
Kematian tidak dihiraukan
Bahaya di datangi

Semut merah terlalu banyak
Mencungkil tanah
Membawa pinang
Meskipun tidak mengunyah
Apalagi memanjat
Lalu darimana meja pinang?

Semut merah terus ada
Suka maupun tidak suka
Bersama semut hitam dan semut putih
Karena sama-sama semut
Tak akan pernah berubah

Hentikan rasisme sesama semut
Itu tidak baik
Gajah akan berkelahi
Dan sesama semut akan mati
Ditengah-tengah gajah
Diatas rumah kalian
Yang selalu kalian jaga
Dengan darah dan airmata…

Penulis: A.W [Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia UKI-JAKARTA]
Editor: Akuratpapua.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jakarta, Mahasiswa Asal Meepago Tolak DOB Provinsi Papua Tengah, Berikut Isi Pernyataan.

Resmi! Hengky Yikwa Dilantik Sebagai Ketua Panitia Konferensi Ke III Pemuda Baptis West Papua

IPPMAPI Kota Studi Nabire Usai Terima Puluhan Anggota Baru Secara Resmi