Press Realese Resmi Natalius Pigai Tentang Label TPN-OPM sebagai Teroris, Simak Berikut ini
JAKARTA_AKURATPAPUA.COM -- "Dari simbol2 Negara Bangsa Organisasi Papua Merdeka [OPM] tidak menganut ideologi maut. Lahir lebih dulu dari NKRI, Bintang Kejora 1942, Merah Putih 1944”
Mantan komisioner Komnas HAM RI Natalius Pigai menuturkan, Keinginan Pemerintah untuk memberi label Tentara Pemebesana Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) sebagai organisasi Teroris itu tidak bisa.
"TPN/OPM adalah freedom fighter ditopang Konvensi Jenewa dan Hukum Humaniter sebagai Kombatan dan Organisasi yang pernah hadir di PBB dan saat ini pun sering hadir di berbagai Forum PBB sebagai penentang kejahatan Koloni atau decolonisasi," katanya.
Hal itu disampaikan Natalius Pigai dalam keterangan tertulis yang diterima oleh media ini," Senen, 26 April 2021.
Menurutnya, TPN/OPM adalah organisasi yang memperjuangkan kemerdekaan dan pembebasan yang memiliki simbol-simbol Negara Bangsa (Nation State Simbols) Yakin; 1). Bendera (Bintang Kejora) yang melambangkan Cahaya dan sinar kedamaian. 2. Lambag burung mambruk sebagai tanda kedamaian. 3. Lagu kebangsaan hai tanahku Papua pemujaan tanah dan air nasionalisme Papua. 4. Wilayah kartografi Sorong sampai Merauke. 5. Rakyat Papua bangsa Melanesia berkulit hitam. Karena itu TPN/OPM tidak menganut ideologi maut tetapi ideologi kebebasan (Freedom Fighter)," tagas Pigai.
Dari sejahrahnya sudah lahir sebelum Indonesia masih merah, pucuk dan kecil bahkan Bintang Kejora dan Persiapan kemerdekaan Papua sudah ada sebelum Negara Indonesia Lahir di Dunia yakni 1942 lahirnya bintang sampari oleh angganita manufaktur, proyek Papuanisasi oleh J Echoud, sedangkan Indonesia sendiri diakui oleh Belanda 1948. Tujuannya adalah kemerdekaan Papua," lanjut Pigai.
Landasan filosofi maupun tujuan TPN/OPM adalah ideologi pembebasan bukan menganut Ideologi Maut. Lahir lebih dulu dari Republik Indonesia, Bendera Merah Putih lahir 1944, Bintang Kejora Lahir 1942," Pungkasnya.
TPN/OPM diakui di dunia secara perjuangan dan pembebasan bangsa atau tujuan dekolonisasi maka legitimasi di dunia sudah pasti tidak dapat.
Saya melihat pelabelan ini hanya untuk menjustifikasi rasisme dan operasi militer yang lebih kuat yaitu DOM sebagai jalan cepat genosida terhadap bangsa kulit hitam Papua," menuturkan.
Penulis: Natalius Pigai, [Komisioner Komnas HAM 2012-2017, Aktivis Kemanusiaan]
Editor: (JT)
Salah satu pentolan KKB yg berjuang melalui jalur Politik. Ketika KKB melakukan kekerasan dia Buta Hati, Buta Mata, Tuli, Bisu dan menghilang entah kemana tapi ketika KKB dilabeli TERORIS dia muncul dgn berbagai pernyataannya. Musuh dalam Selimut, Api dalam sekam, hati2 org ini.
BalasHapusSemoga ko sehat2 sj Natilius Pigai, semoga KKB tdk jubi ko pny keluarga. Seandainya KKB Jubi ko pny keluarga kira2 ko mwbteriak bela yg mana.