Octovianus Mote, ULMWP Didirikan Oleh Rakyat Untuk Rakyat Papua Bukan Milik Siapa Siapa

Foto: Tuan Octovianus Mote dan Sekjen Pacific Islands Forum (PIF), Ibu Meg Taylor dan teman-teman dari Samoa waktu ktt PIF di Apia, Samoa.

ULMWP Dirikan Oleh Rakyat Papua Untuk Rakyat Papua, Bukan Milik Siapa-Siapa

Oleh: Mr. Octovianus Mote

Belakangan ini ketika rakyat di pegunungan tengah khususnya Nduga dan Intan Jaya sedang menderita karena tentara indonesia masuk menguasai kampung, rumah dan kebun mereka, para aktivis dan papua merdeka di social media ramai diskusi pro kontra pertentangkan saya dan adik benny wenda.

Saya hanya luruskan bahwa ini bukan masalah pribadi, kami dua tetap sebagai pejuang papua merdeka. Yang saya tegaskan adalah bahwa adik benny tidak punya hak untuk membunuh ULMWP ganti pemerintahan transisi secara sepihak tanpa melalui mekanisme organisasi yang sesuai dengan bylaw ULMWP. 

Apa yang saya sampaikan adalah hasil keputusan rapat 3 partai yang membentuk ULMWP yang dilakukan di Jayapura akhir November 2020.

Ingat, sejak ULMWP lahir dan dalam 3 tahun pertama bangsa papua secara bersama berhasil angkat kembali masalah papua dan menempatkan menjadi bagian dari pembicaraan dunia bukan saja dalam rumpun bangsa bangsa Melanesia, keluarga besar pasifik bahkan dalam agenda persekutuan bangsa bangsa Africa, Caribbean dan pasifik, ACP. 

Tidak kurang dari 7 negara angkat masalah kita papua di PBB. Sementara dalam negeri endorsement datang dari pimpinan gereja gereja papua dsn pemerintah daerah serta seluruh komponen perjuangan papua merdeka, jadikan ULMWP sebagai rumah bersama, honay adat. 

Dari sana kita lompat dari satu kemenangan ke kemenangan berikut. Berbagai peneliti merekam semua itu termasuk LIPI dalam tulisan ilmiah selain berita di berbagai media di dunia.

Musuh dan pendukungnya kalang kabut karena mereka tidak perna bayangkan orang papua bisa bersatu dan maju versama dengan arah yang jelas.

Mereka pakai segala cara dan jalur termasuk orang papua dalam perjuangan sendiri untuk blokir kemajuan tersebut. Dalam tahun kedua kepemimpinan saya ketika itu sudah saya rasakan fenomena tersebut.

Dalam tahun keempat, ketika adik benny ambil leadership benny perpecahaan semakin melebar karena gaya kepemimpinan yang berbeda, dari kesepakatan bersama kepada garis komando (strictly) tegas dari ketua.

Akhir tahun ini saya memecah kesunyian. Dalam wawancara dengan majalah Indoprogress saya menolak tindakan adik benny wenda untuk membunuh dan tenggelamkan ULMWP dan umumkan pemerintahan transisi dan menempatkan dirinya menjadi Presiden. 

Saya bersuara BUKAN karena sebelumnya ia bubarkan TPN OPM. bukan, bukan karena itu melainkan karena ULMWP adalah organisasi yang didirikan rakyat papua melalui 3 organisasi papua merdeka yang memiliki aturan yang jelas. Jadi saya tolak karen Apa yang adik benny sampaikan bukan hasil rapat melainkan keinginan pribadi. 

Setahu saya yang mati matian berusaha segala cara untuk bubarkan ULMWP adalah indonesia. Jadi dimata saya, lewat pemgumuman itu ade benny entah sadar atau tidak mewujudkan agenda musuh yang sudah lama mereka perjuangkan. 

Sayang, oleh pengikut setia dari ade benny  seperti Oridek Ap, Ibrahim Peyon  mengindikasikan seolah olah perbedaan itu menyakut masalah perebutan leadership. Bahwa ade benny lebih pantas memimpin papua merdeka daripada orang papua lainnya. Tidak, bukan itu masalahnya karena dalam hal  pergantian kepemimpinan dalam ULMWP ada mekanismenya, akan kita bicarakan dalam pertemuan bersama sesudah kepengurusan kami yang lama berikan laporan pertanggungan jawab. 

Yang saya tolak adalah sikap diktator yang memaksakan keinginan pribadinya dalam sebuah perjuangan kemerdekaan yang dimiliki 253 bangsa di tanah papua. Saya yakin seyakin yakinnya bahwa almarhum Arnold Ap akan setuju dengan saya bahwa perjuangan ini milik bersama dan semua suara patut di dengar sebagaimana dia wujudkan dalam membangun kesatuan bangsa papua melalui budaya, buahnya kita semua nikmati saat ini melalui pita kaset mambesak.

Saya hendak akhiri catatan saya ini dengan sampaikan kepada rakyat papua. Bahwa perjuangan papua merdeka tidak bersifat reaksioner terhadap kebijaksanaan kolonial indonesia. 

Perjuangan ini lahir jauh sebelum kami yang memimpin aspirasi rakyat papua ini lahir. Dan dunia tahu bahwa indonesia adalah penjajah, bahwa sudah lama bangsa papua berjuang untuk merdeka. Maka kuncinya adalah bagaimana lead perjuangan ini dengan  program dengan tahapan dan target serta pembagian tugas bersama secara cerdik dan bertumpuh pada Iman dsn keyakinan.

Credit : Akuratpapua.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jakarta, Mahasiswa Asal Meepago Tolak DOB Provinsi Papua Tengah, Berikut Isi Pernyataan.

Resmi! Hengky Yikwa Dilantik Sebagai Ketua Panitia Konferensi Ke III Pemuda Baptis West Papua

IPPMAPI Kota Studi Nabire Usai Terima Puluhan Anggota Baru Secara Resmi