Eks Tapol Papua: Seantero OAP Bagian Dari Anak Cucu OPM

Foto: Ambrosius Mulait Eks tapol Papua," pemotret/Am

JAYAPURA_AKURATPAPUA.COM --TPN-OPM diterapkan secara resmi sebagai teroris melalui Prof. Mahfud MD menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan pada Kamis 29 April 2021.

Ambrosius Mulait eks tahanan politik Papua sebut, Organisasi Papua merdeka bagian dari kelu kesah orang Papua dalam memperjuangkan hak-hak selama 59 tahun, sebab seantero orang papua merupakan anak-cucu dari pada pendiri OPM itu sendiri, kami yang hidup di papua merupakan korban kekerasan dari pemerintah Indonesia atas aneksasi Papua ke dalam NKRI pada 1961," katanya, Jumat, (30/4).

Pemerintah Jokowi melabelkan TPNBP/opm sebagai teroris merupakan upaya untuk menghindari menyelesaikan status politik bangsa West Papua, sebab Indonesia sejak lama menduduki papua dengan memiskinkan orang papua, bukan memberdayaan. 
"Jika ada pemberdayaanpun itu bagian dari tangungjawab negara dalam mencerdaskan anak bangsa, tetapi implementasi di papua berbeda dengan realitas sebab setiap kebijakan pemerintah Indonesia semu tidak ada yang hal baru," tegasnya.

"Pengalaman besar yang harus dimaknai oleh pemerintah Indonesia dalam mengatur orang papua telah sirna, karena negara lebih memilih pelaku pelanggaran HAM di pemerintah ketimbang orang yang bersi atas masa lalunya, kebijakan tersebut mengajak orang papua terus melawan Indonesia dengan berbagai stikma di negerinya"

Menurut Mulait, Jokowi melabelkan OPM sebagai teroris mempercepat kemerdekaan orang orang papua dari Indonesia, sebab tidak ada kebijakan baru yang lahir dari ke 7 presiden untuk orang papua, justru kebijakan pemerintah yang diskriminatif akan dilawan oleh rakyat bangsa west papua.

Dengan label teroris Indonesia akan membunuh orang papua tanpa tau menahu atau 
yang bukan, pelaku kekerasan walaupun orang papua merupakan korban dari kebijakan pemerintah. Orang papua dibodohi dengan cara menyelasikan status politik dengan kekerasan bukan dengan dialog damai," bebernya.

Suatu saat anak cucu bangsa west papua mengganggap Indonesia negara yang segeratif, egois, dan rasis atas bangsa lain, yang perna ia nikmati SDA selama 60 tahun tanpa memberikan solusi secar konresif," tuturnya.


Penulis: Ambrosius Mulait [Eks Tapol Papua yang juga sekjen AMPTPI]
Editor: (JT)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jakarta, Mahasiswa Asal Meepago Tolak DOB Provinsi Papua Tengah, Berikut Isi Pernyataan.

Resmi! Hengky Yikwa Dilantik Sebagai Ketua Panitia Konferensi Ke III Pemuda Baptis West Papua

IPPMAPI Kota Studi Nabire Usai Terima Puluhan Anggota Baru Secara Resmi