Jakarta, Mahasiswa Asal Meepago Tolak DOB Provinsi Papua Tengah, Berikut Isi Pernyataan.

Foto saat aksi bisu sedang berlangsung di asrama putra wissel meren Paniai-Jakarta," Sabtu, (23/4/2). Potret (JT).

JAKARTA_AKURATPAPUA.COM –Mahasiswa asal wilayah Meepago yang terdiri dari lima Kabupaten di antaranya Kabupaten Nabire, Paniai, Deiyai, Dogiyai, Intan Jaya dan Mimika ini dinyatakan dengan tegas menolak atas bembentukan Provinsi baru di wilayahnya.

Hasil pemantauan media ini, penolakan ini dilakukan melalui aksi bisu yang digelar di Asrama Putra Wissel Meren Paniai, Jakarta, Sabtu (23/4/2022).

Yakobus Dudai selaku ketua badan pengurus harian (BPH) Ikatan Mahasiswa Nabire, Paniai, Dogiyai dan Deiyai (IPMANAPANDODE) kota studi Jakarta saat memimpin massa aksi bisu itu menjelaskan, Sebelumnya seluruh elemen masyarakat di wilayah Meepago seperti di Kabupaten Nabire, Paniai dan Mimika ini sudah melakukan demo damai sebagai bentuk menolak terhadap wacana pembentukan Provinsi baru di wilayah adat Meepago itu.
                    
“Belakangan ini kami kaget dan terkejut dengan adanya pengesahan RUU tiga Provinsi baru termasuk Provinsi Meepago atau Papua Tengah melalui rapat pleno pengambilan keputusan DPR RI di kompleks parlemen, senayan, Jakarta, pada Rabu 6 April 2022 lalu, hal ini dilakukan walaupun sudah ada aspirasi penolakan di kantor DPRD, DPRP dan DPR RI”,katanya.
 
Dengan adanya Provinsi baru ini maka kami akan lebih susah, menderita bahakn korban nyawa dan masa depan demi kepentingan orang lain diatas kekayaan alam kita di Meepago jadi kami tolak,” Tegas Dudai pada saat memimpin massa aksi, Sabtu,(23/4/2022).

Poster bertulisan yang ditujukan kepada pemerintah pusat sebagai pihak pengambil kebijakan dan keputusan untuk dipertimbangkan," Sabtu, (23/4/2).
Saat aksi bisu itu berlangsung, 30 lebih peserta aksi ini antara lainnya mengenakan poster bertulisan “Pak Jokowi jangan sibuk urus DOB tapi urus HAM dan pengungsian di tanah Papua” dan lainnya “Populasi OAP di wilayah Papua Tengah sedikit, DOB untuk siapa?, Selain kepentingan ekonomi politik dan marjinalisasi OAP” juga ada lagi yang berbeda tulisan sebagai wujud penolakan terhadap daerah otonomi baru (DOB).

Poster bertulisan yang ditujukan kepada pemerintah pusat sebagai pihak pengambil kebijakan dan keputusan untuk dipertimbangkan," Sabtu, (23/4/2).  
selanjutnya isi pernyataan sikap mahasiswa asal wilayah Meepago sebagai berikut

1. Kami menolak tegas pemekaran Provinsi Papua Tengah dan dua lainnya yang diniai sebagai strategi kepentingan ekonomi politik di Papua oleh Jakarta.

2. menuntut janji jokowi untuk penyesaian seluruh pelanggaran HAM di tanah Papua yang sampai saat ini belum terealisasi satupun.

3. Mengutuk keras terhadap para elit politik lokal dan tokoh-tokoh gadungan yang mengatas namakan masyarakat Papua tengah. 

4. Mengutuk keras terhadap mengutuk keras terhadap oknum oknum yang mendanai dan memfasilitasi masyarat kecil untuk mendukung pembentukan DOB yang dinilai kebijakan sepihak.

Sumber: AkuratPapua
Editor: (JT). 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resmi! Hengky Yikwa Dilantik Sebagai Ketua Panitia Konferensi Ke III Pemuda Baptis West Papua

IPPMAPI Kota Studi Nabire Usai Terima Puluhan Anggota Baru Secara Resmi