Ribuan Pengungsi di Kabupaten Puncak Papua Minta Dipulangkan

Ilustrasi Masyarakat Pengungsi di Kabupaten Puncak,"(PcMc)

ILAGA_AKURATPAPUA.COM – Sekitar 3000-an warga yang mengungsi di Ilaga Kabupaten Puncak, Papua meminta untuk dipulangkan ke tempat tinggal asalnya. Pasalnya, tanaman di perkebunan mereka mulai memasuki musim panen sehingga harus segera kembali.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Papua Frits Ramandey kepada wartawan di Timika, Selasa (1/6/2021). Menurutnya, masa-masa panen tersebut sangat penting bagi masyarakat karena bagian dari tradisi dalam menyambut musim panen dengan sukacita.

“Misalnya di Ilaga Utara ada 9 kampung dan Distrik Gome ada 5 kampung, mereka semua meminta kembali. Saya datangin perkampungan mereka, itu memang kosong. Kalau tinggal sampai ternak mereka mati atau tanaman mereka gagal panen, maka ini bisa menimbulkan masalah baru,” kata Frits, seperti dikutip dari Pacemace.com, Rabu (2/6/2021).

Selain itu, keinginan masyarakat meminta kembali agar bisa beraktivitas seperti biasa. Mereka juga ingin keluar dari tekanan pengungsian yang mana sangat kesulitan dalam mendapatkan air bersih.

Dari data yang dicatat Komnas HAM menyebutkan sekitar 3.019 orang yang kini sedang mengungsi di Ilaga. Mereka ini berasal dari warga Distrik Gome, Ilaga Utara, Muara, dan kampung wilayah pinggiran Ilaga.

Atas perihal itu, lanjut Frits, ia sudah menyampaikan kepada Polres Puncak dan Bupati Puncak. Pihaknya meminta agar sesegera mungkin mengorganisir para pengungsi untuk dikembalikan ke tempat tinggalnya masing-masing.

Permintaan tersebut tidak hanya datang dari pihaknya, namun juga atas usulan dari masyarakat dan beberapa tokoh kunci Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Katanya, mereka siap menjamin keamanan warga yang kembali ke kampung halamannya.

“Tokoh kunci TPNPB-OPM yang juga memberi jaminan tidak akan ada lagi perang dalam istilah mereka. Tentu sebelum diantar, perlu ada pembekalan misalnya menyangkut keutuhan pokok,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Puncak Peniel Wakerkwa mengatakan, ada ratusan orang yang bertahan dan mengungsi di wilayahnya. Namun, bisa diperkirakan jumlah pengungsian ini akan terus melonjak sampai 3000-an orang. Mereka mengungsi untuk menghindari konflik bersenjata yang terus terjadi di sana.

Para pengungsi tersebut berasara dari Distrik Mabugi dan Distrik Ilaga Utara, serta empat kampung lainnya di Distrik Ilaga, yakni Kampung Wuloni, Tagaloa, Kalebut, dan Kimak.

“Mereka ditempatkan di jalan Kimak sampai Iringame I dan II. Ada juga tinggal di perumahan Pemda,” kata wakerkwa, dikutip dari Jubi, Rabu (2/6/2021). 

Pacemace. com
Editor: (JT)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jakarta, Mahasiswa Asal Meepago Tolak DOB Provinsi Papua Tengah, Berikut Isi Pernyataan.

Resmi! Hengky Yikwa Dilantik Sebagai Ketua Panitia Konferensi Ke III Pemuda Baptis West Papua

IPPMAPI Kota Studi Nabire Usai Terima Puluhan Anggota Baru Secara Resmi